PERTEMUAN 4 KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN
ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY OF SERVICE (QOS)
Perkembangan teknologi saat ini sudah demikian maju, terutama dalam bidang telekomunikasi. Teknologi wireless LAN merupakan salah satu terobosan terbaru yang memberikan kemudahan dalam pertukaran data antara pengguna dalam satu jaringan yang memungkinkan pengguna dapat saling berkomunikasi. Pentingnya standar kualitas pelayanan kinerja jaringan utuk memberikan yang layanan yang baik sesuai dengan standar parameter Quality of Service (QoS). Standar pelayanan kualitas kinerja jaringan wireless yang memuaskan bagi pengguna. Dengan menerapkannya standar Quality of Service (QoS), maka dapat diketahui kualitas hasil dari kinerja jaringan wireless LAN. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan mengidentifikasi permasalahan, pengumpulan data melalui metode study literature, internet, wawancara dan data yang terkumpul digunakan untuk menganalisis kualitas kinerja jaringan. Subyek dari penelitian ini mengkhususkan bagaimana kinerja dari jaringan ini dapat berjalan dengan baik dan telah sesuai dengan standar layanan komunikasi Quality of Service (QoS). Analisis disusun dengan prosedur yang mencakup analisis kebutuhan, perencanaan analisa kinerja, merancang alat ukur, menganalisis jaringan dengan menggunakan software pendukung yaitu Axence NetTools, Networx Speed Meter, PingTest.net, dan SpeedTest.net, untuk memaksimalkan pengukuran terhadap jaringannya, perlu dilakukan suatu perubahan terhadap rancangan topologi jaringan Laboratorium jaringan, kemudian dilakukan uji sistem dengan menggunakan metode uji kelayakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan terhadap kualitas kinerja jaringan, maka dapat diperoleh data bahwa nilai dari standar parameter Quality of Service (QoS), sebelum menerapkan QoS dengan hasil 18 % sangat setuju, 66 % setuju, 14 % kurang setuju dan 2 % tidak setuju dengan kualitas kinerja jaringan. Adapun hasil kualitas dari kinerja jaringan sesudah menerapkan QoS yaitu dengan hasil 40 % sangat setuju dan 60 % setuju dengan kualitas kinerja jaringan. Hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja jaringan wireless LAN yang ada di Kampus III UAD sudah bagus untuk digunakan.
1. PENDAHULUAN
Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi pada saat sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan jaringan komputer baik itu secara umum maupun pribadi, banyaknya kebutuhan akan akses dan komunikasi maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang baik, maka operator jaringan dan internet service provider (ISP) harus dapat memecahkan masalah utama yaitu menyediakan kinerja layanan yang bagus untuk dapat memberikan layanan yang nyaman kepada pengguna. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang pokok bagi setiap orang. Setiap hari orang-orang tidak bisa dilepaskan dari teknologi informasi. Kebutuhan akan komunikasi data yang terintegrasi saat ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi sebuah institusi atau perusahaan, apalagi saat ini banyak perusahaan yang cenderung mempunyai banyak cabang yang tersebar di lokasi yang berjauhan, belum lagi seorang pegawai memerlukan akses ke file, email dan database di kantor pusat yang memerlukan koneksi langsung ke servernya. Kegiatan tersebut bisa menjadi sangat mahal dan memerlukan hardware dan dukungan teknis yang rumit. UAD termasuk Kampus yang menggunakan jaringan Wireless LAN, yang dimana jaringan tersebut dipakai oleh berbagai komponen. Dari permasalahan tersebut, maka kinerja jaringan Wirelees LAN pada Kampus UAD harus selalu tetap pada performa yang baik. Maka dari itu untuk mengetahui kualitas jaringan internet Wireless LAN pada Kampus UAD harus dilakukan analisis kinerja jaringan yang menekankan, bagaimana memonitoring dan mengukur kinerja jaringan Wireless LAN dan untuk mengetahui seberapa besar kinerja jaringan pada infrastruktur seperti kecepatan akses dari titik pengirim ke titik penerima yang menjadi tujuan, dengan cara mengukur parameter throughput, delay, jitter dan packet loss pada Laboratorium Jaringan Kampus III UAD. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan suatu penelitian untuk mengukur kinerja terhadap jaringannya, guna untuk memaksimalkan kualitasnya
2. KAJIAN PUSTAKA
Hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh: Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tentang analisis quality of service (qos) pada wireless local area network (wlan) ad – hoc dengan menggunakan antenna buatan. Yang dilakukan oleh Ardhi Wicaksono S (2008), dimana penelitiannya membahas tentang wireless LAN point to point dengan menggunakan beberapa antenna buatan sendiri, dalam hal ini antenna kaleng sebagai pengganti infrastruktur antena pada sisi penerima dan pengirim, penelitian yang akan dilakukan menitiberatkan pada jenis antena yang dibuat yaitu antena kaleng dan antena wajan bolic, serta dilakukan juga pengujian untuk kerja dari antena yang digunakan pada wireless LAN point to point yang dibangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pasangan antenna manakah yang layak dan efektif untuk digunakan pada wireless LAN. [1] Penelitian yang dilakukan oleh Wahid Zainud (2013) yang berjudul“ analisis quality of service (qos) kinerja software video qonference berbasis wireless”, dimana tujuan dari penelitiannya yaitu untuk menghasilkan kualitas layanan Quality of Service (QoS) pada jaringan Wireless UAD Kampus I dan IT Center UAD serta dapat digunakan untuk melakukan proses perbaikan dan optimalisasi kondisi jaringan yang digunakan untuk penerapan kegiatan video conference.[2] Penelitian yang dilakukan oleh Dedy Cahyadi yang berjudul “pemanfaatan fitur tunneling menggunakan virtual interface eoip di mikrotik routeros untuk koneksi bridging antar kantor melalui jaringan adsl Telkom speedy” tujuan dari penelitian ini adalah yaitu bagaimana memanfaatkan teknologi EoIP untuk menghubungkan beberapa kantor cabang yang berbeda lokasi sehingga mudah dalam berkoordinasi.[3] 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer (Computer Network) yang disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi. Masing-masing komputer atau alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan disebut node.[4] 2.2 Quality of Service Quality of Service adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan untuk yang lebih baik lagi bagi layanan traffic yang melewatinya. QoS merupakan sebuah system arsitektur end to end dan bukan merupakan sebuah feature yang dimiliki oleh jaringan. Quality of Service suatu network menuju ketingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi.[5] 2.3 Parameter suatu jaringan Parameter dapat juga disebut sebagai karakteristik dari hasil pengukuran suatu objek. Ukuran parameter kualitas jaringan LAN terhitung dari data sampel atau populasi. Beberapa parameter yang dijadikan referensi umum untuk dapat melihat performasi dari jaringan LAN adalah bandwidth, delay, packet loss dan troughput.[6] Ada 4 karakteristik untuk melakukan pengukuran kualitas layanan dalam sebuah jaringan :
2.3.1 Packet Loss Packet Loss termasuk parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan.[6] 2.3.2 Delay Tenggang waktu yang dibutuhkan mulai mengirim data sampai dengan data diterima dapat disebut sebagai delay, kualitas suatu jaringan sangat terpengaruh oleh besarnya suatu delay.[6] 2.3.3 Jitter Jitter atau variasi delay antar paket yang terjadi pada jaringan IP. Besarnya nilai jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya tumbukan antarpaket (collision) yang ada dalam jaringan IP. Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai jitter-nya akan semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun. Untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik, nilai jitter harus di jaga seminimum mungkin.[6] 2.3.4 Throughput Jaringan telekomunikasi throughput adalah jumlah data persatuan waktu yang dikirim untuk suatu titik jaringan atau suatu titik ketitik jaringan yang lain. Sistem throughput atau jumlah throughput adalah jumlah rata-rata data yang dikirimkan untuk semua terminal pada sebuah jaringan.[6] 3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Studi Literature Metode ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku literature/referensi yang terkaitan dengan QoS, jaringan LAN dan mempelajari laporan-laporan serta buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian. Mencari data-data laporan tentang penggunaan QoS yang sudah berkembang dan digunakan di dalam masyarakat. 3.1.2 Pengumpulan Data dari Internet/Browsing Metode ini dilakukan dengan cara mencari data dan informasi berupa QoSdan Jaringan wireless LAN maupun software yang dipakai untuk mengukur nilai parameternya, yang berkaitan dengan penelitian dan menggunakan jaringan internet 3.1.3 Wawancara Metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai Quality of Service (QoS) serta tentang jaringan yang ada pada Kampus III UAD dan lebih khususnya pada Laboratorium jaringan UAD maupun pembagian bandwith.
3.2 Analisis Kebutuhan Pada pembahasan kali ini QoS berfungsi sebagai suatu standar dalam penggunaan penerapan kualitas layanan suatu system telekomunikasi. Untuk mengetahui kualitas layanan suatu system telekomunikasi dalam hal ini adalah jaringan wireless LAN. 3.3 Perencanaan Analisa Kerja Perencanaan analisa kinerja ini merupakan lanjutan dari kegiatan analisa kebutuhan yang akan digunakan dalam proses analisa kinerja jaringan wireless LAN yang akan dilakukan. Perencanaan ini dilakukan untuk mengklasifikasikan hasil data dari kualitas pelayanan terhadap kinerja jaringan wireless LAN berdasarkan pada parameter standar kualitas layanan Quality of Service (QoS). Analisa perencanaan kinerja dilakukan bertujuan untuk melihat kualitas layanan Quality of Service (QoS) yang terdapat didalam jaringan wireless LAN UAD. Untuk memperoleh data tersebut, maka perlu dilakukan pengukuran terhadap masing-masing parameter Quality of Service (QoS) tersebut. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Topologi Jaringan Laboratorium Jaringan UAD Adapun gambar dari topologi jaringan laboratorium jaringan UAD adalah sebagai berikut : Gambar 1.: Skema Jaringan Laboratorium Jaringan UAD. Gambar 1 diatas merupakan gambar topologi jaringan laboratorium kampus III UAD. Manfaat dari topologi jaringan diatas, yaitu untuk mempermudah managemen bandwith pada jaringannya itu sendiri. Keseluruhan rangkaian jaringan yang digunakan, menunjukan fasilitas pemberian layanan jaringan tersebut pada area-area hot, user/client dapat menggunakannya untuk melakukan pengaksesan atau mendownload dengan menggunakan jaringan wireless tersebut.
1.1 Perencanaan Analisa Kerja
Perencanaan analisa kinerja ini merupakan lanjutan dari
kegiatan analisa kebutuhan yang akan digunakan dalam proses analisa kinerja
jaringan wireless LAN yang akan
dilakukan. Perencanaan ini dilakukan untuk mengklasifikasikan hasil data dari
kualitas pelayanan terhadap kinerja jaringan wireless LAN berdasarkan pada parameter standar kualitas layanan Quality of Service (QoS). Analisa
perencanaan kinerja dilakukan bertujuan untuk melihat kualitas layanan Quality of Service (QoS) yang terdapat
didalam jaringan wireless LAN UAD.
Untuk memperoleh data tersebut, maka perlu dilakukan pengukuran terhadap
masing-masing parameter Quality of
Service (QoS) tersebut.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1
Topologi Jaringan
Laboratorium Jaringan UAD
Adapun gambar dari topologi jaringan laboratorium jaringan UAD
adalah sebagai berikut :
Gambar 1.: Skema Jaringan
Laboratorium Jaringan UAD.
Gambar 1 diatas merupakan gambar topologi jaringan
laboratorium kampus III UAD. Manfaat dari topologi jaringan diatas, yaitu untuk
mempermudah managemen bandwith pada
jaringannya itu sendiri. Keseluruhan rangkaian jaringan yang digunakan,
menunjukan fasilitas pemberian layanan jaringan tersebut pada area-area hot, user/client dapat
menggunakannya untuk
melakukan
pengaksesan atau mendownload dengan
menggunakan jaringan
wireless tersebut.
2.2 Penerapan Standar Parameter Quality of Service (QoS)
Standar parameter Quality of Service (QoS) telah
disepakati dan disetujui oleh badan ITU (International
Telecomunicatiion Union) sebagai pengukur tingkat kepuasaan kolektif
pengguna layanan telekomunikasi internasional. Standar parameter Quality of Service (QoS) diantaranya
meliputi throughput, delay, packet loss,
dan jitter. Masing-masing dari parameter mempunyai nilai yang nantinya akan
digunakan sebagai dasar penelitian terhadap kualitas kinerja jaringan wireless LAN yang terdapat pada
Laboratorium Jaringan Kampus III UAD.
2.3 Pengukuran Parameter Quality of Service (QoS)
Hasil dari pengukuran parameter Quality of Service (QoS) didapatkan data nilai untuk mengetahui
kualitas kinerja jaringan wireless LAN.
Data tersebut diperoleh dari pengukuran throughput,
delay, packet loss, dan jitter. Masing- masing parameter tersebut mempunyai
peranan yang dibutuhkan untuk menyimpulkan kualitas layanan pada jaringan di
Laboratorium Jaringan Kampus III UAD. Skenario pengukuran terhadap jaringannya
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. :
Skenario pengukuran
2.3.1 Pengukuran Throughput
Pengukuran throughput dapat dilakukan dengan
menggunakan software Networx Speed Meter.
Digunakannya software ini
dikarenakan dapat
langsung melihat nilai dari kinerja jaringan khusunya untuk
melihat nilai parameter dari throughput. Uji
parameter juga bisa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mengamati
jumlah data yang sukses dikirimkan dan dibagi dengan interval jumlah waktu proses pengiriman data tersebut. Tampilan
dari Networx Speed Meter dapat
dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. : Networx Speed Meter
2.3.2
Pengukuran delay/latency
Pengukuran parameter delay/latency dilakukan dengan cara
menggunakan software speedtest.net.
Adapun cara pengukuran terhadap parameter delay/latency
yaitu dengan menerapkan di masing-masing client server pada saat melakukan pengaksesan pada jaringan
tersebut. Tampilan dari speedtest.net dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. : Speedtest.net
2.3.3
Pengukuran packet loss
Pengukuran packet loss dilakukan dengan menguji performance masing-masing Ip address (client) dengan cara memasukkan Ip
Address yang sedang melakukan proses pengaksesan terhadap jaringan tersebut
dengan menggunakan software
NetTools. Tampilan NetTools dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. : NetTools
2.3.4 Pengukuran Jitter
Pengukuran jitter dilakukan dengan menggunakan software pingtest.net, dalam software ini pengukuran jitter dapat diketahui setelah client yang sedang melakukan pengaksesan
pada jaringannya. Tampilan pingtest.net dapat
dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. : Pingtest.net
2.4 Hasil Pengujian Sistem
Tahap akhir dari perancangan dan pengukuran dari
pengujian terhadap hasil perancangan dan pengukuran itu sendiri. Adapun
pengujian yang diterapkan dalam perancangan dan pengukurannya yaitu dapat
digunakan pengujian uji kelayakan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh user
terhadap pengukurannya, dapat diperoleh presentasi penilaian
sebelum menerapkan metode Quality of Service (QoS), dimana SS
(sangat setuju) 18 %
,
S (setuju) 66 %, KS (kurang setuju) 14 %,dan TS (tidak setuju) 2 %. Grafik hasil
uji kelayakan (sebelum) dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Grafik
Hasil Uji Kelayakan (sebelum)
Adapun hasil dari uji kelayakan setelah menggunakan
metode Quality of Service (QoS) yang
dimana hasil dari uji kelayakannya adalah SS (sangat setuju) 40 %, S (setuju)
60. Grafik hasil uji kelayakan (sesudah) dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Grafik
Hasil Uji Kelayakan (sesudah)
3. KESIMPULAN
Analisis kinerja jaringan wireless
LAN dilakukan dengan menggunakan metode Quality
of Service (QoS) dengan mengukur keempat parameternya dan hasil yang
didapatkan dari pengukuran kualitas kinerja jaringan wireless LAN,diperoleh kesimpulan bahwa kinerja jaringan wireless LAN yang ada di laboratorium
jaringan
Kampus III UAD sudah cukup baik untuk digunakan dalam hal proses
pengaksesan berupa download dan upload suatu file atau yang lainnya. Berdasarkan pengujian sistem menggunakan
uji kelayakan diperoleh hasil bahwa sebelum menerapkan QoS dengan hasil 18 %
sangat setuju, 66 % setuju, 14 % kurang setuju dan 2% tidak setuju dengan
kualitas kinerja jaringan dan sesudah menerapkan QoS yaitu dengan hasil 40 %
sangat setuju dan 60 % setuju dengan kualitas kinerja jaringan. Adapun untuk
memaksimalkan kinerja QoS terhadap jaringan wireless
LAN, yaitu perlu adanya
penambahan bandwidth terhadap
jaringan yang berada di Kampus III dan lebih khususnya Laboratorium Jaringan.
4. DAFTAR PUSTAKA
[1] Ardhi Wicksono S,
2008 Skripsi Program Studi Sistem Informasi Universitas Gajah Mada dengan judul
“Analisis Quality Of Service (QoS) pada Wireless Local Area Network (WLAN) AD –
Hoc dengan menggunakan antena buatan”
[2] Wahid Zainus ,2013
Skripsi Program Studi Teknik Informatika Universitas
Ahmad Dahlan dengan judul”Analisis Quality
of Service (QoS) kinerja Video Conference
berbasis Wireless”
[3] Dedy Cahyadi, 2010
Jurnal Teknik Informatika Mulawarman” Pemanfaatan Fitur Tunneling Menggunakan Virtual Interface EoIP di MikrotikRouterOS Untuk
Koneksi Bridging Antar Kantor Melalui
Jaringan ADSL Telkom Speedy”
[4] Anjik
Sukmaji, S.kom. dan Rianto S.kom.2008. Konsep dasar pengembangan jaringan dan
keamanan jaringan. Yogyakarta: Andi
[5] Wahyu
Prio Wicaksono, 2011 Jurnal Sistem Informasi” Implementasi Quality of Service menggunakan metode Hierarchical Token Bucket.
[6] Akses 1 januari 2015 https://alvinleopold.wordpress.com/2011/09/18/22/
Komentar
Posting Komentar